Minggu, 16 Februari 2014

Membangun Tradisi Tanpa Sikap Tradisional

Membangun tradisi tanpa sikap tradisional yang ditulis oleh Ignas Kleden adalah sebuah tulisan yang sangat menarik.Membahas tentang kebudayaan yang adalah dialektik antara ketenangan dan kegelisahan,antara penemuan dan pencaharian,antara integrasi dan desintegrasi,antara tradisi dan reformasi.Sudah jelas terlihat bahwa kedua dimensi kebudayaan itu sama-sama diperlukan.Sebab tanpa tradisi  atau integrasi suatu kebudayaan menjadi tanpa identitas,sedangkan tanpa reformasi atau tanpa desintegrasi suatu kebudayaan yang akan kehilangan kemungkinan untuk berkembang,untuk memperbaharui diri,atau menyusaikan diri dengan perubahan sosial.
Hanya dengan mengandalkan tradisi dan integrasi suatu kebudayaan akan terpelihara identitasnya,terjamin kelanjutan hidupnya tetapi belum terjamin perkembangannya lebih lanjut.

Rabu, 12 Februari 2014

Kontribusi Sejarah Dalam Pendidikan IPS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep – konsep keterampilan – keterampilan sejarah, dan lain –lain. Muriel Crosby sebagai studi yang memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana orang memecahkan masalah – masalah bagaimana hidup bersama. IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat, dalam lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Karakteristik IPS, yaitu pendidikan kemanusiaan ( IPS harus membantu anak memahami pengalamannya dan menentukan arti atau makna dalam kehidupannya ), pendidikan kewarganegaraan ( siswa harus dipersiapkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat pendidikan nilai dalam tujuan ini lebih ditekankan pada kewarganegaraan. Tujuan IPS, yaitu pengetahuan ( kemahiran dan pemahaman terhadap sejumlah informasi dan ide – ide membantu siswa untuk belajar lebih banyak tentang dirinya, fisiknya, dan dunia sosial ), keterampilan ( berfikir, akademik, penelitian, sosial ), sikap ( kemahiran mengembangkan dan menerima keyakinan – keyakinan, interes, pandangan – pandangan, dan kecenderungan tertentu ), dan nilai ( kemahiran memegang sejumlah komitmen yang mendalam, mendukung ketika sesuatu dianggap penting dengan tindakan yang tepat.
Konsep dasar ilmu sejarah; sejarah berkaitan dengan peristiwa masa lalu. Konsep utama dalam sejarah adalah waktu dan kejadian. Kontribusi ilmu sejarah bagi ilmu pengetahuan sosial berupa kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada masa datang.
Kontribusi sejarah sangat penting karena melihat masa lalu untuk perkembangan pendidikan IPS di masa kini,untuk itu kami penulis akan mengupas tentang “Kontribusi Sejarah dalam pendidikan IPS”.




1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa itu sejarah ?
2.      Bagaimana sejarah ilmu sosial ?
3.      Fungsi dan kegunaan sejarah ?
4.      Hubungan sejarah dengan ilmu sosial ?
5.      Bagaimana kontribusi sejarah dalam pendidikan IPS?
1.3    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka dapat ditarik tujuan penulisan sebagai berikut:
1.      Mengerti dan memahami pengertian sejarah
2.      Mengetahui tentang sejarah ilmu sosial
3.      Mengetahui dan memahami fungsi dan kegunaan sejarah
4.      Mengetahui dan memahami hubungan sejarah dan ilmu sosial
5.      Mengetahui kontribusi sejarah dalam pendidikan IPS












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sejarah
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.
Beberapa definisi sejarah menurut para ahli :
1.      Menurut "Bapak Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
2.      Ibnu Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatatan umat manusia atau peradapan dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
3.      Aristoteles, menyatakan bahwa sejarah adalah suatu system yang meneliti suatu kejadian dalam bentuk kronologi dan semua pristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti yang kuat.
4.      JV. Briche, sejarah adalah: “It is the record of what man has thought, said and done“.
5.      Patrick Gardiner, mengatakan : “History is the study of what human beings have done“.
6.      Taufik Abdullah, mendefinisikan sejarah adalah kejadian masa lampau dan cerita tentang kejadian itu.
7.      Moh. Yamin, mengatakan bahwa: sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
8.      Koentowidjojo: Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia.
9.      Sartono Kartidirdjo: Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau.
10.  Mohammad Ali: Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau.
KesimpulanSejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.
Ciri utama sejarah :
a.       Pristiwa tersebut hanya terjadi 1 kali (unik). Artinya peristawa tersebut tidak akan terulang dan hanya terjadi pada zaman, tempat, atau orang yang sama.
b.      Peristiwa tersebut penting dan besar pengaruhnya.
c.       Peristiwa tersebut abadi. Artinya peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
2.2 Sejarah Ilmu Sosial
Sejarah ilmu-ilmu sosial dimulai pada akar filsafat kuno. Dalam sejarah kuno, tidak ada perbedaan antara matematika dan studi sejarah, puisi atau politik.
Ini kesatuan ilmu pengetahuan sebagai tetap deskriptif dan penalaran deduktif dari aksioma menciptakan kerangka ilmiah.Zaman Pencerahan melihat sebuah revolusi dalam filsafat alam, perubahan kerangka dasar dengan mana individu memahami apa yang ilmiah. Di beberapa tempat, tren percepatan studi matematika dianggap sebuah realitas independen dari pengamat dan bekerja dengan aturan sendiri. Ilmu sosial datang dari filosofi moral waktu dan dipengaruhi oleh Zaman Revolutions, seperti revolusi industri dan revolusi Perancis  ilmu-ilmu sosial dikembangkan dari ilmu-ilmu (eksperimental dan diterapkan), atau pengetahuan sistematis. -basis atau praktik preskriptif, yang berkaitan dengan perbaikan sosial dari sekelompok entitas berinteraksi .Awal dari ilmu-ilmu sosial di abad ke-18 yang tercermin dalam berbagai ensiklopedia Diderot besar, dengan artikel dari Rousseau dan pelopor lainnya. Pertumbuhan ilmu-ilmu sosial juga tercermin dalam ensiklopedi khusus lainnya. Periode modern melihat "ilmu sosial" pertama kali digunakan sebagai bidang konseptual yang berbeda  Social ilmu dipengaruhi oleh positivisme,  berfokus pada pengetahuan berdasarkan pengalaman arti sebenarnya positif dan menghindari yang negatif;. Spekulasi metafisik dihindari. Auguste Comte menggunakan istilah "ilmu sosial" untuk menggambarkan lapangan, diambil dari ide-ide Charles Fourier;. Comte juga disebut lapangan sebagai fisika sosial.Setelah periode ini, ada lima jalan pembangunan yang muncul tercantum dalam Ilmu Sosial, dipengaruhi oleh Comte atau bidang lain . Salah satu rute yang diambil adalah munculnya penelitian sosial. Survei statistik besar yang dilakukan di berbagai bagian Amerika Serikat dan Eropa. Rute lain yang dilakukan adalah Émile Durkheim diprakarsai oleh, mempelajari "fakta sosial", dan Vilfredo Pareto, membuka ide-ide dan teori metatheoretical individu. Yang ketiga berarti berkembang, yang timbul dari dikotomi ini metodologis, di mana fenomena sosial diidentifikasi dan dipahami, ini diperjuangkan oleh tokoh-tokoh seperti Max Weber. Rute keempat diambil, yang berbasis di ekonomi, dikembangkan dan dilanjutkan pengetahuan ekonomi sebagai ilmu keras. Jalan terakhir adalah korelasi nilai-nilai pengetahuan dan sosial yang antipositivism dan verstehen sosiologi Max Weber tegas menuntut perbedaan ini. Dalam rute ini, teori (deskripsi) dan resep tidak tumpang tindih diskusi formal subjek.Sekitar pergantian abad ke-20, filsafat Pencerahan ditantang di berbagai tempat. Setelah penggunaan teori klasik sejak akhir dari revolusi ilmiah, berbagai bidang studi matematika diganti untuk studi eksperimental dan persamaan memeriksa untuk membangun struktur teoritis. Perkembangan subbidang ilmu sosial menjadi sangat kuantitatif dalam metodologi. Sebaliknya, sifat interdisipliner dan lintas-disiplin penyelidikan ilmiah ke perilaku manusia dan faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhi itu membuat banyak dari ilmu alam tertarik pada beberapa aspek metodologi ilmu sosial  Contoh mengaburkan batas antara disiplin yang muncul seperti penelitian sosial. kedokteran, sosiobiologi, neuropsikologi, bioeconomics dan sejarah dan sosiologi ilmu pengetahuan. Semakin, kuantitatif dan kualitatif metode penelitian yang terintegrasi dalam studi tindakan manusia dan implikasi dan konsekuensi. Pada paruh pertama abad ke-20, statistik menjadi sebuah disiplin yang berdiri bebas matematika diterapkan. Metode statistik yang digunakan percaya diri.Pada periode kontemporer, Karl Popper dan Talcott Parsons dipengaruhi kelanjutan ilmu-ilmu sosial.  Para peneliti terus mencari konsensus terpadu pada apa metodologi yang mungkin memiliki kekuatan dan perbaikan untuk menghubungkan "teori besar" yang diusulkan dengan berbagai midrange teori-teori yang, dengan cukup sukses, terus memberikan kerangka dapat digunakan untuk besar, bank data tumbuh, karena lebih lanjut, lihat pertepatan. Saat ini meskipun, berbagai kemajuan alam ilmu sosial dalam berbagai cara, meningkatkan pengetahuan masyarakat secara keseluruhan. Ilmu-ilmu sosial akan untuk masa mendatang akan terdiri dari zona yang berbeda dalam penelitian, dan kadang-kadang berbeda dalam pendekatan terhadap, lapangan

"Ilmu sosial" bisa merujuk baik untuk ilmu-ilmu masyarakat tertentu yang ditetapkan oleh pemikir seperti Comte, Durkheim, Marx, dan Weber, atau lebih umum untuk semua disiplin ilmu di luar sains mulia dan seni. Dengan akhir abad 19, ilmu-ilmu sosial akademik merupakan lima bidang: hukum dan amandemen hukum, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan perdagangan, dan seni.

2.3 Fungsi dan Kegunaan Sejarah
Sejarah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kaitannya dengan belajar sejarah, kita dapat mengambil manfaat sejarah karena beberapa alasan di antaranya:
Ø  Dapat mengakui keberadaan setiap manusia di masa lampau dan akan terus hidup abadi hingga saat ini dan saat mendatang.
Ø  Dapat mempersiapkan diri untuk menyampaikan kejadian masa lalu dan masa sekarang kepada generasi berikutnya sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman.
Ø  Dapat menyakinkan orang berdasarkan alasan peristiwa di masa lampau.
Ø  Dapat memperbaiki hidup sendiri dengan merujuk kepada peristiwa di masa lalu untuk diambil pelajaran dan hikmah sehingga bisa bermanfaat untuk di masa depan.

Selanjutnya dapat diuraikan manfaat-manfaat mempelajari sejarah sebagai berikut:
1.      Edukatif, Bahwa pelajaran-pelajaran sejarah memberikan kebijaksanaan dan kearifan. Jika kita kaji secara mendalam, kita akan sampai pada kesimpulan, bahwa kita hanya dapat belajar dari sejarah jika peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu itu akan terjadi lagi pada masa sekarang. Hal-hal yang baik akan kita sambut dan kita usahakan betul supaya terjadi lagi dan hal-hal yang tidak baik kita coba menghilangkan atau menghindarinya.
2.      Inspiratif,  Sejarah memberikan ilham atau inspirasi kepada kita, tindakan-tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang pada masa lalu dapat mengilhami kita semua pada taraf perjuangan yang sekarang. Peristiwa-peristiwa besar mengilhami kita agar mencetuskan peristiwa yang besar pula.
3.      Instruktif,  Misalnya, kegunaan dalam rangka pengajaran dalam salah satu kejuruan atau keterampilan seperti navigasi, teknologi, persenjataan, jurnalistik, taktik militer dan sebagainya. Fungsi dan kegunaan sejarah ini disebut sebagai kegunaan yang bersifat instruktif karena mempunyai peran membantu kegiatan menyampaikan pengetahuan atau keterampilan (instruksi).
4.      ekreatif,  Seperti halnya dalam karya sastra yakni cerita atau roman, sejarah juga memberikan kesenangan estetis, karena bentuk dan susunannya yang serasi dan indah. Kita dapat terpesona oleh kisah sejarah yang baik sebagaimana kita dapat terpesona oleh sebuah roman yang bagus. Dengan sendirinya kegunaan yang bersifat rekreatif ini baru dapat dirasakan jika sejarawan berhasil mengangkat aspek seni dari cerita sejarah yang disajikan. Sejarah dapat juga memberikan kesenangan lain kepada kita. Kesenangan ini berupa “wisata intelektual” yang dipancarkannya kepada kita. Tanpa beranjak dari tempat duduk kita dapat dibawa oleh sejarah menyaksikan peristiwaperistiwa yang jauh dari kita, baik jauh tempat maupun jauh waktunya. Kita diajak untuk berwisata ke negeri-negeri nan jauh disana, menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam suasana yang berbeda dengan suasana kita sekarang. Kita akan terpesona oleh pemandangan pada masa lampau yang dilukiskan oleh sejarawan. Dengan penuh minat kita akan berkenalan dengan cara hidup, kebiasaan dan tindakan yang berlainan dengan yang kita alami sekarang.
5.      Memberikan Kesadaran Waktu,  Kesadaran waktu yang dimaksud adalah kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga sebagai kesadaran akan adanya gerak sejarah. Kesadaran tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan berlanjut ke masa depan. Waktu terus berjalan pada saat seorang atau suatu bangsa mulai menjadi tua dan digantikan oleh generasi berikutnya. Bahkan waktu terus berjalan pada saat seseorang atau suatu bangsa hanya bersenang-senang dan bermalas-malasan, atau sebaliknya, seseorang atau suatu bangsa sedang membuat karya-karya besar. Dengan memiliki kesadaran sejarah yang baik, seseorang akan senantiasa berupaya mengukir sejarah kehidupannya sebaik-baiknya.
6.      Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme), Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar bersama di masa yang akan datang. Sebagai contoh Bangsa Indonesia sejak zaman prasejarah telah memiliki kesamaan sejarah. Kemudian memiliki zaman keemasan pada zaman Sriwijaya, Mataram Hindu-Buddha, dan Majapahit. Setelah itu bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan selama ratusan tahun. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia tersebut menjadi ingatan kolektif yang dapat menimbulkan rasa solidaritas dan mempertebal semangat kebangsaan.

Kegunaan Sejarah Untuk Ilmu-Ilmu Sosial
Kegunaannya yaitu:
1.      Sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi ilmu-ilmu sosial
Contohnya:  Buku the religion of china yang ditulis oleh Max Weber, Buku Kal Wittfogel, oriental despotism, yang berisi teori tentang hydraulic society.
2.      Permasalahan sejarah dapat menjadi permasalahan ilmu sosial
Contohnya:  Soedjito Sosrodihardjo menulis tentang struktur masyarakat Jawa,  Buku Barrington Moore, Jr., Social Origins of Dictatorship and Democracy: Lord and Peasant in the Making of the Modern World.
3.      Pendekatan sejarah yang bersifat diakronis menambah dimensi baru pada ilmu-ilmu sosial yang sinkronis
4.      Contohnya:  Buku Clifford Geertz, yang berjudul Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia dan The Social History of an Indonesian Town

2.4 Hubungan Sejarah dengan Ilmu sosial
Selain mempunyai ilmu Bantu dalam keilmuaannya, sejarah juga menjalin hubungan dengan ilmu-ilmu lainnya, terutama sesama ilmu sosial. Dalam hubungan ini yang terjadi adalah hubungan yang saling membutuhkan, disinilah letak perbedaanya dengan konsep ilmu Bantu sejarah, dimana sejarah yang lebih dominant dalam mebutuhkan bantuan guna mengungkap suatu permasalahan, lebih tepatnya kita dapat menyebutnya dengan kombinasi dari dua ilmu sosial.
Perkembangan Ilmu Sejarah pasca perang dunia II menunjukkan kecenderungan kuat untuk mempergunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam kajian Sejarah. Dasar pemikirannya adalah bahwa : pertama, sejarah deskriptif-naratif sudah tidak memuaskan lagi untuk menjelaskan pelbagai masalah atau gejala yang serba kompleks dalam peristiwa Sejarah.
Kedua, pendekatan multidimensional yang bertumpu pada penggunaan konsep dan teori ilmu sosial paling tepat untuk memahami gejala atau masalah yang kompleks itu. Ketiga, dengan bantuan teori-teori sosial , yang menunjukkan hubungan antara berbagai faktor ( inflasi,pendapatan nasional,pengangguran, dan sebagainya),maka pernyataan – pernyataan mengenai masa silam dapat dirinci, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Keempat, teori-teori dalam ilmu sosial biasanya berkaitan dengan struktur umum dalam kenyataan sosio-historis. Karena itu, teori-teori tersebut dapat digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan yang mempunyai jangkauan luas. Bila teori-teori sosial itu diandalkan dan dipercaya, maka dengan menggunakan teori-teori itu pengkajian sejarah juga dapat diandalkan seperti halya ilmu-ilmu sosial yang terbukti kesahihan studinya. Dengan cara ini,pengkajian sejarah yang dihasilkan tidak lagi dominan dengan subjektifitas,yang sering dialamatkan kepadanya.
Kelima, studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian hal-hal informatif tentang “apa” , “siapa” , “kapan” , “dimana” , dan “ bagaimana”, tetapi juga ingin melacak  pelbagai struktur masyarakat ( sosiologi ), Pola kelakuan ( antropologi ) dan sebagainya. Studi yang menggunakan pendekatan ini akan melahirkan karya sejarah yang semakin antropologis (anthropological history) dan sejarah yang sosiologis ( sosiologycal history ).
Meskipun penggunaan ilmu-ilmu sosial sangat penting, namun terdapat pula kalangan yang justru sebaliknya atau kontra dengan cara berpikir semacam itu. Keberatan mereka juga didasarkan pada beberapa pemikiran. Pertama, bahan sumber sejarah sering tidak lengkap, sehingga kurang memberi pegangan untuk menerapkan teori-teori dari ilmu-ilmu sosial. Kedua, sering pendekatan sosio-historis dipersalahkan memotong kekayaan historis, karena ia hanya menaruh minat pada segi-segi tertentu dari masa silam yang dapat dikaji dengan bantuan ilmu-ilmu soial. Alhasil, masa silam tidak dapat dipaparkan seutuhnya. Ketiga, pengkajian tradisional lebih mampu menampilkan suatu pemandangan mengenai masa silam daripada suatu pendekatan sosio-ekonomis yang hanya membeberkan angka-angka statistik. Dalam konteks ini maka pendekatan hermeneutika memang lebih berhasil melukiskan wajah masa lalu. Keempat, pendekatan terhadap masa silam yang menggunakan teori-teori ilmu sosial hanya dapat digunakan sejauh dapat diandalkan. Kesahihan teori-teori sosial sering disanksikan. Sebab ia sering berpangkal pada pandangan-pandangan hidup, ideologi-ideologi politik atau modern yang sedang berlaku.
Terlepas dari pro dan kontra pengkajian sejarah menggunakan teori-teori ilmu sosial, namun patut direnungkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini hampir sudah sulit dibedakan antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya. Pendekatan interdisipliner kini sangat dominan mewarnai wacana perkembangan ilmu pengetahuan. Sejarah sebagai salah satu bidang ilmu tidak seharusnya menarik diri dari fenomena itu, melainkan harus mampu bermain ditengahnya , sehingga tidak dianggap himpunan pengetahuan masa lalu semata, tanpa bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan kehidupan manusia, sebagaimana visi sebuah ilmu pengetahuan.
Mengacu pada pemikiran tersebut , selanjutnya dikemukakan beberapa ilmu sosial dalam persinggungannya dengan studi sejarah. Lima disiplin yang dijelaskan yaitu; ilmu Politik, antropologi , sosiologi ,ekonomi , dan psikologi.

a.       Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik
Ilmu politik dalam perkembangannya sangat dibantu oleh sejarah dan Filsafat, Dua kajian ini turut mengembangkan kajian ilmu politik baik dari segi pencarian konsepsi fundamental maupun penelusuran titik-titik penemuan data dan fakta dan masa-masa sebelumnya. Dalam buku pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah Sartono menuliskan “Politik adalah sejarah masa kini dan sejarah adalah politik masa lampau. Sejarah identik dengan politik, sejauh keduanya menunjukkan proses yang mencakup keterlibatan para aktor dalam interaksi dan peranannya dalam usaha memperoleh apa, kapan dan bagaimana.
b.      Hubungan Sejarah dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dan sejarah itu sama-sama termasuk kedalam ilmu sosial, yaitu ilmu yang membahas interaksi manusia dan lingkungannya. itulah kenapa di SMP, pelajaran ekonomi dan sejarah itu digabung. karena berasal dari rumpun ilmu yang sama, terkadang materinya pun berkaitan bahkan terkadang tumpang-tindih. Misalnya, pada materi perdagangan internasional, di sejarah juga  ada. di sejarah disebutkan bahwa bangsa eropa pergi ke indonesia utk mencari rempah-rempah.Dengan belajar dari masa lalu (sejarah) kita juga dapat belajar supaya perekonomian dapat lebih baik. Banyak Kebijakan pemerintah kolonial di masa lalu yang dilandasi oleh kepentingan ekonomi. Misalnya, untuk memahami sejarah perdagangan rempah-rempah di Nusantara pada abad ke XVI sampai abad XVIII,maka tidak dapat dipisahkan dari peran kongsi dagang Hindia Belanda Timur yakni VOC  ( Verenigde Oost Indische Compagnie).
c.       Hubungan Sejarah dengan Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan aspek-aspek dinamis yang ada didalamnya, secara tidak langsung kita dapat menemukan bahwa objek kajian antara sosiologi dan sejarah tidak jauh berbeda, namun sejarah membatasinya dengan konsep ruang dan waktu. Sebagai sesama ilmu sosial yang kajiannya tidak jauh berbeda maka tidak sulit kita menemukan hubungan-hubungan keilmuan antara sejarah dan sosiologi Pada beberapa dasawarsa terakhir ini banyak sekali hasil-hasil penelitian sosiologi berupa studi sosiologis yang memfokuskan studinya pada gejala-gejala sosial yang terjadi dimasa lampau(supardan, 2008:325), dengan memasukkan konsep ruang tadi maka dapat kita lihat bahwa kajian tersebut jelas menggunakan beberapa konsep dari sejarah untuk menjelaskan studi tersebut. Karya-karya seperti Pemberontakan Petani Kaya yang ditulis oleh Tilly, Perubahan Sosial Masa Revolusi Industri di Inggris Karya Smelzer, serta Asal Mula Sistem Totalitier dan Demokrasi karya Barrington Moore. Karya-karya tersebut sering disebut Sejarah Sosilogi.(Kartodirdjo dalam Supardan, 2008: 325). Sejarawan juga terkadang melakukan pendekatan sosilogis dalam melakukan penlitian, bahkan pada bias dikatakan mulai terdapat kecendrungan penulisan sejarah, dari yang bersifat konvensioanl dan naratif kepada penulisan sejarah dengan kompleksitas tinggi, dimana sejarah dan ilmu-ilmu sosial lainnya saling berketergantungan dalam melakukan sebuah pembahasan masalah.
d.      Hubungan Sejarah dengan Antropologi
Antropologi sebagai salah satu dari ilmu sosial memiliki kaitan dan sumbangan kepada ilmu sejarah begitu juga sebaliknya. Dalam penulisan sejarah, sejarawan tidak jarang menggunakan teori dan konsep ilmu sosial lain, termasuk antropologi. Sejarawan banyak meminjam konsep antropologi diantaranya ialah, simbol, sistem kepercayaan, folklore, tradisi besar, tradisi kecil, enkulturasi, inkulturasi, primitif, dan agraris.Sementara itu, sumbangan Ilmu sejarah terhadap antropologi adalah, sejarah sebagai kritik, permasalahan sejarah, dan pendekatan sejarah.Titik temu antara Antropologi budaya dan sejarah sangatlah jelas. Keduanya mempelajari tentang manusia. Bila sejarah menggambarkan kehidupan manusia dan masyarakat pada masa lampau, maka gambaran itu juga mencakup unsur-unsur kebudayaannya . unsur-unsur itu antara lain, kepercayaan, mata pencaharian, dan teknologi. Hasil rekonstruksi yang memadukan antara sejarah dan antropologi menghasilkan karya sejarah kebudayaan.
e.       Hubungan Sejarah dengan  Psikologi
Ilmu Psikologi sangat berkaitan dengan mental dan kejiwaan manusia. Manusia yang menjadi objek kajian sejarah tidak hanya sekedar dijelaskan mengenai tindakan yang dilakukan dan apa yang ditimbulkan dari tindakan itu?mengapa seseorang melakukan tindakan itu? Pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan kondisi kejiwaan yang bersangkutan. Kondisi itu dapat disebabkan oleh rangsangan dari luar atau lingkungannya, dapat pula dari dalam dirinya sendiri. Penggunaan psikologi dalam sejarah, melahirkan fokus kajian sejarah mentalitas.
2.5 Kontribusi Sejarah Dalam Pendidikan IPS
Konsep dasar ilmu sejarah; sejarah berkaitan dengan peristiwa masa lalu. Konsep utama dalam sejarah adalah waktu dan kejadian. Sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu pengetahuan sosial berupa kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada masa datang.
Pertumbuhan pendidikan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi perkembangan Sejarah. Sejarah memberi kontribusi dalam pendidikan ips,hal ini dapat dilihat dari hubungan sejarah ditinjau dari konsep dasar  ips terpadu
Pada dasarnya pembelajaran ips tidak hanya menekankan pada aspek teoritis saja, namun lebih pada aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dan masalah social masyarakat. Yang mana pembelajaran tersebut disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat sangat luas cakupannya. Namun bisa dimulai dari lingkungan yang sempit yaitu lingkungan sekolah ataupun keluarga, kemudian menuju lingkungan yang lebih luas yaitu Negara. Ips merupakan perpaduan dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan sosiologi. Cara pandang ips bersifat terpadu. Karena perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.
            Ips itu sendiri memberikan bekal kepada peserta didik agar kelak bisa mengenal lingkungan dan  masyarakat disekitarnya.. Sejarah adalah lebih menekankan pada kejadian masa lampau, yang hingga saat ini masih relevan pada kehidupan masa sekarang. Sehingga dapat diketahui bahwa hubungan antara ketiga kajian ilmu tersebut mempunyai keterkaitan. Secara teoritik konseptual, suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat dipisah-pisahkan. Namun dalam proses berfikir yang integratife hal tersebut berkaitan satu sama lain.
      Jika dilihat dari konsep dasar ips banyak membahas dan mengembangkan fakta yang berada pada lingkungan masyarakat secara lebih umum. Diantaranya yaitu masalah ketimpangan pendidikan, serta masalah pendidikan yang hanya mengarah pada ranah kognitif saja. Dengan adanya hal ini, kesadaran para peserta didik akan sejarah masa lalu yang seharusnya menyadarkan bahwa pentingnya sejarah untuk membentuk masa depan yang lebih baik, hanya sebagai pengetahuan saja. tanpa diiringi dengan sikap dan tindakan serta keterampilan dari peserta didik itu sendiri. Sejarah sebagai kontribusi dalam pendidikan IPS memberikan manfaat seperti:
 1)  Dengan sejarah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
2) Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita di kehidupan sekarang.
3) Pelajaran yang terjadi di masa lampau juga dapat kita gunakan sebagai modal kehidupan masa depan kita.

Konsep sejarah mengacu pada konsep waktu, terutama waktu yang telah lampau. Dari sudut pandang sejarah dalam konteks global, tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan, perang, pertemuan internasional, dan peristiwa-peristiwa bersejarah memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk memasuki kehidupan global dimasa yang akan datang.
Bangunan-bangunan bersejarah seperti Ka’bah dan Masjidil Haram di Mekah, Piramida di Mesir, adalah beberapa bangunan Keajaiban Dunia , tidak hanya bernilai dan bermakna sejarah, melainkan memiliki nilai global yang mempersatukan umat.
Berbagai perang diberbagai kawasan, terutama perang dunia yang tercatat sebagai peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan senjata dan negerinya, pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut pandang global, dapat diungkapkan nilai dan makna kemanusiaannya, ternyata setelah selesai perang tersebut menjadi alat pemersatu berbagai bangsa dalam memikirkan umat secara global.
Pertemuan Internasional yang bernilai dan bermakna sejarah seperti antara lain Konferensi Asia Afrika, telah meningkatkan kesadaran masyarakat Asia Afrika akan haknya sebagai umat yang memiliki hak untuk berdaulat di negaranya sendiri, bernilai kemanusiaan yang meningkatkan “martabat” manusia dikawasan ini.Kontribusi sejarah yang mengajarkan tentang peristiwa masa lampu yang bermakna memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran pendidikan IPS. Kontribusi sejarah telah mengubah konsep pendidikan IPS yaitu harus menekankan pada nilai-nilai sejarah masa lampau untuk menjadikan pendidikan IPS diamasa yang akan datang yang lebih baik














BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.
Sejarah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu pengetahuan sosial berupa kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada masa datang. Pertumbuhan pendidikan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi perkembangan Sejarah. Sejarah memberi kontribusi dalam pendidikan ips,hal ini dapat dilihat dari hubungan sejarah ditinjau dari konsep dasar  ips terpadu. Kontribusi sejarah yang mengajarkan tentang peristiwa masa lampu yang bermakna memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran pendidikan IPS. Kontribusi sejarah telah mengubah konsep pendidikan IPS yaitu harus menekankan pada nilai-nilai sejarah masa lampau untuk menjadikan pendidikan IPS diamasa yang akan datang yang lebih baik










DAFTAR PUSTAKA
Angkersmit,F.R. 1987 . Refleksi tentang sejarah : pendapat-pendapat modern tentang filsafat sejarah.( terjemahan Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia

Madjid,M. Saleh dan Abd. Rahman Hamid.2008. Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Rayhan Intermedia.

Selasa, 11 Februari 2014

Puisi

Ketika kamu dalam masalah
Ketika tak tahu kemana melangkah
Jadikan dirimu ketika tak ada masalah
Jadikan dirimu ketika mau melangkah
Tak masuk di akal
Tak dapat dipikir
Tak ada yang tak mungkin
Tak ada yang tak dapat dipikirkan
Satu langkah kamu melangkah
Satu langkah kamu meraih
Gapailah jika kamu mau
Gapailah setinggi yang kau bisa
Masalah selalu ada
Tak dapat ditinggalkan
 Hadapi masalahmu
Akan selesailah masalahmu


Alfa dan Omega

Ketika pertama bertemu canda tawa terjalin diantara kita
Kita saling menyapa,memandang,satu sama lain
Kadang kita terdiam ketika tak ada yang menyapa
Rasa sendiri ditengah keramaian terasa mendekat
Inikah awal dari sebuah kisah yang harus dijalani?
Ketika memulai dengan awal pasti ada yang berbeda
Beda teman,lingkungan,sahabat,kamu pun berbeda
Awal yang harus dijalani dengan sepi
Setiap ada awal selalu  ada akhir

Ketika memulai pasti semua terasa beda
Kini senyuman manis mulai terpancar
Saling menyapa,menatap,berbagi cerita terjadi
Itulah hidup 
Alfa dan omega selalu menjadi cerita
Cerita yang mejadi jalan pemberi warna

Warna yang selalu menjadi inspirasi
Alfa dan omega akan menjadi cerita
Cerita bagaimana kita dalam hidup
Terukir cerita tentang kebahagian yang diimpikan