Membangun tradisi tanpa sikap tradisional yang ditulis oleh Ignas Kleden adalah sebuah tulisan yang sangat menarik.Membahas tentang kebudayaan yang adalah dialektik antara ketenangan dan kegelisahan,antara penemuan dan pencaharian,antara integrasi dan desintegrasi,antara tradisi dan reformasi.Sudah jelas terlihat bahwa kedua dimensi kebudayaan itu sama-sama diperlukan.Sebab tanpa tradisi atau integrasi suatu kebudayaan menjadi tanpa identitas,sedangkan tanpa reformasi atau tanpa desintegrasi suatu kebudayaan yang akan kehilangan kemungkinan untuk berkembang,untuk memperbaharui diri,atau menyusaikan diri dengan perubahan sosial.
Hanya dengan mengandalkan tradisi dan integrasi suatu kebudayaan akan terpelihara identitasnya,terjamin kelanjutan hidupnya tetapi belum terjamin perkembangannya lebih lanjut.
Minggu, 16 Februari 2014
Rabu, 12 Februari 2014
Kontribusi Sejarah Dalam Pendidikan IPS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah suatu kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi,
seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep – konsep keterampilan
– keterampilan sejarah, dan lain –lain. Muriel Crosby sebagai studi yang
memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik bagi
dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana orang memecahkan masalah – masalah
bagaimana hidup bersama. IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok
dalam masyarakat, dalam lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Karakteristik IPS, yaitu pendidikan kemanusiaan ( IPS harus membantu anak
memahami pengalamannya dan menentukan arti atau makna dalam kehidupannya ),
pendidikan kewarganegaraan ( siswa harus dipersiapkan untuk berpartisipasi
secara efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat pendidikan nilai dalam
tujuan ini lebih ditekankan pada kewarganegaraan. Tujuan IPS, yaitu pengetahuan
( kemahiran dan pemahaman terhadap sejumlah informasi dan ide – ide membantu siswa
untuk belajar lebih banyak tentang dirinya, fisiknya, dan dunia sosial ),
keterampilan ( berfikir, akademik, penelitian, sosial ), sikap ( kemahiran
mengembangkan dan menerima keyakinan – keyakinan, interes, pandangan –
pandangan, dan kecenderungan tertentu ), dan nilai ( kemahiran memegang
sejumlah komitmen yang mendalam, mendukung ketika sesuatu dianggap penting
dengan tindakan yang tepat.
Konsep dasar ilmu sejarah; sejarah
berkaitan dengan peristiwa masa lalu. Konsep utama dalam sejarah adalah waktu
dan kejadian. Kontribusi ilmu sejarah bagi ilmu pengetahuan sosial berupa
kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang memberikan pandangan bermakna
terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini dan apa yang diharapkan pada
masa datang.
Kontribusi sejarah sangat penting karena
melihat masa lalu untuk perkembangan pendidikan IPS di masa kini,untuk itu kami
penulis akan mengupas tentang “Kontribusi Sejarah dalam pendidikan IPS”.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat
ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
itu sejarah ?
2. Bagaimana
sejarah ilmu sosial ?
3. Fungsi
dan kegunaan sejarah ?
4. Hubungan
sejarah dengan ilmu sosial ?
5. Bagaimana
kontribusi sejarah dalam pendidikan IPS?
1.3
Tujuan
Penulisan
Dari rumusan masalah di
atas maka dapat ditarik tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Mengerti
dan memahami pengertian sejarah
2. Mengetahui
tentang sejarah ilmu sosial
3. Mengetahui
dan memahami fungsi dan kegunaan sejarah
4. Mengetahui
dan memahami hubungan sejarah dan ilmu sosial
5. Mengetahui
kontribusi sejarah dalam pendidikan IPS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sejarah
Istilah Sejarah berasal
dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut
dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah
itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah
yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu
Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris,
History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte
yaitu sesuatu yang telah terjadi.
Beberapa definisi sejarah
menurut para ahli :
1. Menurut
"Bapak Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk
menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan
peradaban.
2. Ibnu
Khaldun, mendefinisikan sejarah sebagai catatatan umat manusia atau peradapan
dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
3. Aristoteles,
menyatakan bahwa sejarah adalah suatu system yang meneliti suatu kejadian dalam
bentuk kronologi dan semua pristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti
yang kuat.
4. JV.
Briche, sejarah adalah: “It is the record of what man has thought, said and
done“.
5. Patrick
Gardiner, mengatakan : “History is the study of what human beings have done“.
6. Taufik
Abdullah, mendefinisikan sejarah adalah kejadian masa lampau dan cerita tentang
kejadian itu.
7. Moh.
Yamin, mengatakan bahwa: sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun
atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan
kenyataan.
8. Koentowidjojo:
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan,
dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia.
9. Sartono
Kartidirdjo: Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif
di masa lampau.
10. Mohammad
Ali: Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di
masa lampau.
KesimpulanSejarah
merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia
setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari
tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.
Ciri utama
sejarah :
a. Pristiwa
tersebut hanya terjadi 1 kali (unik). Artinya peristawa tersebut tidak akan
terulang dan hanya terjadi pada zaman, tempat, atau orang yang sama.
b. Peristiwa
tersebut penting dan besar pengaruhnya.
c. Peristiwa
tersebut abadi. Artinya peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap
dikenang sepanjang masa.
2.2 Sejarah Ilmu Sosial
Sejarah ilmu-ilmu sosial dimulai pada akar filsafat
kuno. Dalam sejarah kuno, tidak ada perbedaan antara matematika dan studi
sejarah, puisi atau politik.
Ini kesatuan ilmu pengetahuan sebagai tetap deskriptif
dan penalaran deduktif dari aksioma menciptakan kerangka ilmiah.Zaman
Pencerahan melihat sebuah revolusi dalam filsafat alam, perubahan kerangka
dasar dengan mana individu memahami apa yang ilmiah. Di beberapa tempat, tren
percepatan studi matematika dianggap sebuah realitas independen dari pengamat
dan bekerja dengan aturan sendiri. Ilmu sosial datang dari filosofi moral waktu
dan dipengaruhi oleh Zaman Revolutions, seperti revolusi industri dan revolusi
Perancis ilmu-ilmu sosial dikembangkan
dari ilmu-ilmu (eksperimental dan diterapkan), atau pengetahuan sistematis.
-basis atau praktik preskriptif, yang berkaitan dengan perbaikan sosial dari
sekelompok entitas berinteraksi .Awal dari ilmu-ilmu sosial di abad ke-18 yang
tercermin dalam berbagai ensiklopedia Diderot besar, dengan artikel dari
Rousseau dan pelopor lainnya. Pertumbuhan ilmu-ilmu sosial juga tercermin dalam
ensiklopedi khusus lainnya. Periode modern melihat "ilmu sosial"
pertama kali digunakan sebagai bidang konseptual yang berbeda Social ilmu dipengaruhi oleh positivisme, berfokus pada pengetahuan berdasarkan
pengalaman arti sebenarnya positif dan menghindari yang negatif;. Spekulasi
metafisik dihindari. Auguste Comte menggunakan istilah "ilmu sosial"
untuk menggambarkan lapangan, diambil dari ide-ide Charles Fourier;. Comte juga
disebut lapangan sebagai fisika sosial.Setelah periode ini, ada lima jalan
pembangunan yang muncul tercantum dalam Ilmu Sosial, dipengaruhi oleh Comte
atau bidang lain . Salah satu rute yang diambil adalah munculnya penelitian
sosial. Survei statistik besar yang dilakukan di berbagai bagian Amerika Serikat
dan Eropa. Rute lain yang dilakukan adalah Émile Durkheim diprakarsai oleh,
mempelajari "fakta sosial", dan Vilfredo Pareto, membuka ide-ide dan
teori metatheoretical individu. Yang ketiga berarti berkembang, yang timbul
dari dikotomi ini metodologis, di mana fenomena sosial diidentifikasi dan
dipahami, ini diperjuangkan oleh tokoh-tokoh seperti Max Weber. Rute keempat
diambil, yang berbasis di ekonomi, dikembangkan dan dilanjutkan pengetahuan
ekonomi sebagai ilmu keras. Jalan terakhir adalah korelasi nilai-nilai
pengetahuan dan sosial yang antipositivism dan verstehen sosiologi Max Weber
tegas menuntut perbedaan ini. Dalam rute ini, teori (deskripsi) dan resep tidak
tumpang tindih diskusi formal subjek.Sekitar pergantian abad ke-20, filsafat
Pencerahan ditantang di berbagai tempat. Setelah penggunaan teori klasik sejak
akhir dari revolusi ilmiah, berbagai bidang studi matematika diganti untuk
studi eksperimental dan persamaan memeriksa untuk membangun struktur teoritis.
Perkembangan subbidang ilmu sosial menjadi sangat kuantitatif dalam metodologi.
Sebaliknya, sifat interdisipliner dan lintas-disiplin penyelidikan ilmiah ke
perilaku manusia dan faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhi itu membuat
banyak dari ilmu alam tertarik pada beberapa aspek metodologi ilmu sosial Contoh mengaburkan batas antara disiplin yang
muncul seperti penelitian sosial. kedokteran, sosiobiologi, neuropsikologi,
bioeconomics dan sejarah dan sosiologi ilmu pengetahuan. Semakin, kuantitatif
dan kualitatif metode penelitian yang terintegrasi dalam studi tindakan manusia
dan implikasi dan konsekuensi. Pada paruh pertama abad ke-20, statistik menjadi
sebuah disiplin yang berdiri bebas matematika diterapkan. Metode statistik yang
digunakan percaya diri.Pada periode kontemporer, Karl Popper dan Talcott
Parsons dipengaruhi kelanjutan ilmu-ilmu sosial. Para peneliti terus mencari konsensus terpadu
pada apa metodologi yang mungkin memiliki kekuatan dan perbaikan untuk
menghubungkan "teori besar" yang diusulkan dengan berbagai midrange teori-teori
yang, dengan cukup sukses, terus memberikan kerangka dapat digunakan untuk
besar, bank data tumbuh, karena lebih lanjut, lihat pertepatan. Saat ini
meskipun, berbagai kemajuan alam ilmu sosial dalam berbagai cara, meningkatkan
pengetahuan masyarakat secara keseluruhan. Ilmu-ilmu sosial akan untuk masa
mendatang akan terdiri dari zona yang berbeda dalam penelitian, dan
kadang-kadang berbeda dalam pendekatan terhadap, lapangan
"Ilmu sosial" bisa merujuk baik untuk ilmu-ilmu masyarakat tertentu yang ditetapkan oleh pemikir seperti Comte, Durkheim, Marx, dan Weber, atau lebih umum untuk semua disiplin ilmu di luar sains mulia dan seni. Dengan akhir abad 19, ilmu-ilmu sosial akademik merupakan lima bidang: hukum dan amandemen hukum, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan perdagangan, dan seni.
"Ilmu sosial" bisa merujuk baik untuk ilmu-ilmu masyarakat tertentu yang ditetapkan oleh pemikir seperti Comte, Durkheim, Marx, dan Weber, atau lebih umum untuk semua disiplin ilmu di luar sains mulia dan seni. Dengan akhir abad 19, ilmu-ilmu sosial akademik merupakan lima bidang: hukum dan amandemen hukum, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan perdagangan, dan seni.
2.3 Fungsi dan Kegunaan Sejarah
Sejarah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan tidak pernah lepas
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kaitannya dengan belajar sejarah, kita dapat
mengambil manfaat sejarah karena beberapa alasan di antaranya:
Ø Dapat mengakui keberadaan setiap manusia di masa lampau dan akan terus
hidup abadi hingga saat ini dan saat mendatang.
Ø Dapat mempersiapkan diri untuk menyampaikan kejadian masa lalu dan masa
sekarang kepada generasi berikutnya sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman.
Ø Dapat menyakinkan orang berdasarkan alasan peristiwa di masa lampau.
Ø Dapat memperbaiki hidup sendiri dengan merujuk kepada peristiwa di masa
lalu untuk diambil pelajaran dan hikmah sehingga bisa bermanfaat untuk di masa
depan.
Selanjutnya dapat diuraikan manfaat-manfaat mempelajari sejarah sebagai
berikut:
1.
Edukatif, Bahwa pelajaran-pelajaran
sejarah memberikan kebijaksanaan dan kearifan. Jika kita kaji secara mendalam,
kita akan sampai pada kesimpulan, bahwa kita hanya dapat belajar dari sejarah
jika peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu itu akan terjadi lagi pada
masa sekarang. Hal-hal yang baik akan kita sambut dan kita usahakan betul
supaya terjadi lagi dan hal-hal yang tidak baik kita coba menghilangkan atau
menghindarinya.
2.
Inspiratif, Sejarah memberikan ilham atau inspirasi
kepada kita, tindakan-tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang
pada masa lalu dapat mengilhami kita semua pada taraf perjuangan yang sekarang.
Peristiwa-peristiwa besar mengilhami kita agar mencetuskan peristiwa yang besar
pula.
3.
Instruktif, Misalnya, kegunaan dalam rangka pengajaran
dalam salah satu kejuruan atau keterampilan seperti navigasi, teknologi,
persenjataan, jurnalistik, taktik militer dan sebagainya. Fungsi dan kegunaan
sejarah ini disebut sebagai kegunaan yang bersifat instruktif karena mempunyai
peran membantu kegiatan menyampaikan pengetahuan atau keterampilan (instruksi).
4.
ekreatif, Seperti halnya dalam karya sastra yakni
cerita atau roman, sejarah juga memberikan kesenangan estetis, karena bentuk
dan susunannya yang serasi dan indah. Kita dapat terpesona oleh kisah sejarah
yang baik sebagaimana kita dapat terpesona oleh sebuah roman yang bagus. Dengan
sendirinya kegunaan yang bersifat rekreatif ini baru dapat dirasakan jika
sejarawan berhasil mengangkat aspek seni dari cerita sejarah yang disajikan. Sejarah dapat juga memberikan kesenangan lain
kepada kita. Kesenangan ini berupa “wisata intelektual” yang dipancarkannya
kepada kita. Tanpa beranjak dari tempat duduk kita dapat dibawa oleh sejarah
menyaksikan peristiwaperistiwa yang jauh dari kita, baik jauh tempat maupun
jauh waktunya. Kita diajak untuk berwisata ke negeri-negeri nan jauh disana,
menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam suasana yang berbeda
dengan suasana kita sekarang. Kita akan terpesona oleh pemandangan pada masa
lampau yang dilukiskan oleh sejarawan. Dengan penuh minat kita akan berkenalan
dengan cara hidup, kebiasaan dan tindakan yang berlainan dengan yang kita alami
sekarang.
5.
Memberikan Kesadaran Waktu, Kesadaran waktu yang dimaksud adalah
kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus
berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga sebagai kesadaran akan
adanya gerak sejarah. Kesadaran tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah
sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan
berlanjut ke masa depan. Waktu terus berjalan pada saat seorang atau suatu
bangsa mulai menjadi tua dan digantikan oleh generasi berikutnya. Bahkan waktu
terus berjalan pada saat seseorang atau suatu bangsa hanya bersenang-senang dan
bermalas-malasan, atau sebaliknya, seseorang atau suatu bangsa sedang membuat
karya-karya besar. Dengan memiliki kesadaran sejarah yang baik, seseorang akan
senantiasa berupaya mengukir sejarah kehidupannya sebaik-baiknya.
6.
Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme), Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di
masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar bersama
di masa yang akan datang. Sebagai contoh Bangsa Indonesia sejak zaman
prasejarah telah memiliki kesamaan sejarah. Kemudian memiliki zaman keemasan
pada zaman Sriwijaya, Mataram Hindu-Buddha, dan Majapahit. Setelah itu bangsa
Indonesia mengalami masa penjajahan selama ratusan tahun. Perjalanan sejarah
bangsa Indonesia tersebut menjadi ingatan kolektif yang dapat menimbulkan rasa
solidaritas dan mempertebal semangat kebangsaan.
Kegunaan
Sejarah Untuk Ilmu-Ilmu Sosial
Kegunaannya
yaitu:
1.
Sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi ilmu-ilmu
sosial
Contohnya: Buku the religion of china
yang ditulis oleh Max Weber, Buku Kal Wittfogel, oriental despotism,
yang berisi teori tentang hydraulic society.
2.
Permasalahan sejarah dapat menjadi permasalahan ilmu
sosial
Contohnya: Soedjito Sosrodihardjo menulis
tentang struktur masyarakat Jawa, Buku Barrington Moore, Jr., Social
Origins of Dictatorship and Democracy: Lord and Peasant in the Making of the
Modern World.
3.
Pendekatan sejarah yang bersifat diakronis menambah
dimensi baru pada ilmu-ilmu sosial yang sinkronis
4.
Contohnya: Buku Clifford Geertz, yang berjudul Agricultural
Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia dan The Social
History of an Indonesian Town
2.4 Hubungan Sejarah dengan Ilmu
sosial
Selain
mempunyai ilmu Bantu dalam keilmuaannya, sejarah juga menjalin hubungan dengan
ilmu-ilmu lainnya, terutama sesama ilmu sosial. Dalam hubungan ini yang terjadi
adalah hubungan yang saling membutuhkan, disinilah letak perbedaanya dengan konsep
ilmu Bantu sejarah, dimana sejarah yang lebih dominant dalam mebutuhkan bantuan
guna mengungkap suatu permasalahan, lebih tepatnya kita dapat menyebutnya
dengan kombinasi dari dua ilmu sosial.
Perkembangan
Ilmu Sejarah pasca perang dunia II menunjukkan kecenderungan kuat untuk
mempergunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam kajian Sejarah. Dasar
pemikirannya adalah bahwa : pertama, sejarah deskriptif-naratif sudah tidak
memuaskan lagi untuk menjelaskan pelbagai masalah atau gejala yang serba
kompleks dalam peristiwa Sejarah.
Kedua,
pendekatan multidimensional yang bertumpu pada penggunaan konsep dan teori ilmu
sosial paling tepat untuk memahami gejala atau masalah yang kompleks itu.
Ketiga, dengan bantuan teori-teori sosial , yang menunjukkan hubungan antara
berbagai faktor ( inflasi,pendapatan nasional,pengangguran, dan
sebagainya),maka pernyataan – pernyataan mengenai masa silam dapat dirinci,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Keempat,
teori-teori dalam ilmu sosial biasanya berkaitan dengan struktur umum dalam
kenyataan sosio-historis. Karena itu, teori-teori tersebut dapat digunakan
untuk menganalisis perubahan-perubahan yang mempunyai jangkauan luas. Bila
teori-teori sosial itu diandalkan dan dipercaya, maka dengan menggunakan
teori-teori itu pengkajian sejarah juga dapat diandalkan seperti halya
ilmu-ilmu sosial yang terbukti kesahihan studinya. Dengan cara ini,pengkajian
sejarah yang dihasilkan tidak lagi dominan dengan subjektifitas,yang sering
dialamatkan kepadanya.
Kelima,
studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian hal-hal informatif tentang “apa” ,
“siapa” , “kapan” , “dimana” , dan “ bagaimana”, tetapi juga ingin melacak pelbagai struktur masyarakat ( sosiologi ),
Pola kelakuan ( antropologi ) dan sebagainya. Studi yang menggunakan pendekatan
ini akan melahirkan karya sejarah yang semakin antropologis (anthropological
history) dan sejarah yang sosiologis ( sosiologycal history ).
Meskipun
penggunaan ilmu-ilmu sosial sangat penting, namun terdapat pula kalangan yang
justru sebaliknya atau kontra dengan cara berpikir semacam itu. Keberatan
mereka juga didasarkan pada beberapa pemikiran. Pertama, bahan sumber sejarah
sering tidak lengkap, sehingga kurang memberi pegangan untuk menerapkan
teori-teori dari ilmu-ilmu sosial. Kedua, sering pendekatan sosio-historis
dipersalahkan memotong kekayaan historis, karena ia hanya menaruh minat pada
segi-segi tertentu dari masa silam yang dapat dikaji dengan bantuan ilmu-ilmu
soial. Alhasil, masa silam tidak dapat dipaparkan seutuhnya. Ketiga, pengkajian
tradisional lebih mampu menampilkan suatu pemandangan mengenai masa silam
daripada suatu pendekatan sosio-ekonomis yang hanya membeberkan angka-angka
statistik. Dalam konteks ini maka pendekatan hermeneutika memang lebih berhasil
melukiskan wajah masa lalu. Keempat, pendekatan terhadap masa silam yang
menggunakan teori-teori ilmu sosial hanya dapat digunakan sejauh dapat
diandalkan. Kesahihan teori-teori sosial sering disanksikan. Sebab ia sering
berpangkal pada pandangan-pandangan hidup, ideologi-ideologi politik atau
modern yang sedang berlaku.
Terlepas
dari pro dan kontra pengkajian sejarah menggunakan teori-teori ilmu sosial,
namun patut direnungkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini hampir
sudah sulit dibedakan antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya.
Pendekatan interdisipliner kini sangat dominan mewarnai wacana perkembangan
ilmu pengetahuan. Sejarah sebagai salah satu bidang ilmu tidak seharusnya
menarik diri dari fenomena itu, melainkan harus mampu bermain ditengahnya , sehingga
tidak dianggap himpunan pengetahuan masa lalu semata, tanpa bisa memberikan
kontribusi bagi pembangunan kehidupan manusia, sebagaimana visi sebuah ilmu
pengetahuan.
Mengacu pada
pemikiran tersebut , selanjutnya dikemukakan beberapa ilmu sosial dalam
persinggungannya dengan studi sejarah. Lima disiplin yang dijelaskan yaitu;
ilmu Politik, antropologi , sosiologi ,ekonomi , dan psikologi.
a.
Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik
Ilmu politik dalam perkembangannya sangat dibantu oleh
sejarah dan Filsafat, Dua kajian ini turut mengembangkan kajian ilmu politik
baik dari segi pencarian konsepsi fundamental maupun penelusuran titik-titik
penemuan data dan fakta dan masa-masa sebelumnya. Dalam buku pendekatan Ilmu
Sosial dalam Metodologi Sejarah Sartono menuliskan “Politik adalah sejarah masa
kini dan sejarah adalah politik masa lampau. Sejarah identik dengan politik,
sejauh keduanya menunjukkan proses yang mencakup keterlibatan para aktor dalam
interaksi dan peranannya dalam usaha memperoleh apa, kapan dan bagaimana.
b.
Hubungan Sejarah dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dan sejarah itu sama-sama termasuk
kedalam ilmu sosial, yaitu ilmu yang membahas interaksi manusia dan
lingkungannya. itulah kenapa di SMP, pelajaran ekonomi dan sejarah itu
digabung. karena berasal dari rumpun ilmu yang sama, terkadang materinya pun
berkaitan bahkan terkadang tumpang-tindih. Misalnya, pada materi perdagangan
internasional, di sejarah juga ada. di
sejarah disebutkan bahwa bangsa eropa pergi ke indonesia utk mencari
rempah-rempah.Dengan belajar dari masa lalu (sejarah) kita juga dapat belajar
supaya perekonomian dapat lebih baik. Banyak Kebijakan pemerintah kolonial di
masa lalu yang dilandasi oleh kepentingan ekonomi. Misalnya, untuk memahami
sejarah perdagangan rempah-rempah di Nusantara pada abad ke XVI sampai abad
XVIII,maka tidak dapat dipisahkan dari peran kongsi dagang Hindia Belanda Timur
yakni VOC ( Verenigde Oost Indische
Compagnie).
c.
Hubungan Sejarah dengan Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat
dan aspek-aspek dinamis yang ada didalamnya, secara tidak langsung kita dapat
menemukan bahwa objek kajian antara sosiologi dan sejarah tidak jauh berbeda,
namun sejarah membatasinya dengan konsep ruang dan waktu. Sebagai sesama ilmu
sosial yang kajiannya tidak jauh berbeda maka tidak sulit kita menemukan
hubungan-hubungan keilmuan antara sejarah dan sosiologi Pada beberapa dasawarsa
terakhir ini banyak sekali hasil-hasil penelitian sosiologi berupa studi
sosiologis yang memfokuskan studinya pada gejala-gejala sosial yang terjadi
dimasa lampau(supardan, 2008:325), dengan memasukkan konsep ruang tadi maka
dapat kita lihat bahwa kajian tersebut jelas menggunakan beberapa konsep dari
sejarah untuk menjelaskan studi tersebut. Karya-karya seperti Pemberontakan Petani Kaya yang
ditulis oleh Tilly, Perubahan Sosial
Masa Revolusi Industri di Inggris Karya Smelzer, serta Asal Mula Sistem Totalitier dan Demokrasi
karya Barrington Moore. Karya-karya tersebut sering disebut Sejarah
Sosilogi.(Kartodirdjo dalam Supardan, 2008: 325). Sejarawan juga terkadang
melakukan pendekatan sosilogis dalam melakukan penlitian, bahkan pada bias
dikatakan mulai terdapat kecendrungan penulisan sejarah, dari yang bersifat
konvensioanl dan naratif kepada penulisan sejarah dengan kompleksitas tinggi,
dimana sejarah dan ilmu-ilmu sosial lainnya saling berketergantungan dalam
melakukan sebuah pembahasan masalah.
d.
Hubungan Sejarah dengan Antropologi
Antropologi sebagai salah satu dari ilmu sosial
memiliki kaitan dan sumbangan kepada ilmu sejarah begitu juga sebaliknya. Dalam
penulisan sejarah, sejarawan tidak jarang menggunakan teori dan konsep ilmu
sosial lain, termasuk antropologi. Sejarawan banyak meminjam konsep antropologi
diantaranya ialah, simbol, sistem kepercayaan, folklore, tradisi besar, tradisi
kecil, enkulturasi, inkulturasi, primitif, dan agraris.Sementara itu, sumbangan
Ilmu sejarah terhadap antropologi adalah, sejarah sebagai kritik, permasalahan
sejarah, dan pendekatan sejarah.Titik temu antara Antropologi budaya dan sejarah
sangatlah jelas. Keduanya mempelajari tentang manusia. Bila sejarah
menggambarkan kehidupan manusia dan masyarakat pada masa lampau, maka gambaran
itu juga mencakup unsur-unsur kebudayaannya . unsur-unsur itu antara lain,
kepercayaan, mata pencaharian, dan teknologi. Hasil rekonstruksi yang memadukan
antara sejarah dan antropologi menghasilkan karya sejarah kebudayaan.
e.
Hubungan Sejarah dengan Psikologi
Ilmu Psikologi sangat berkaitan dengan mental dan
kejiwaan manusia. Manusia yang menjadi objek kajian sejarah tidak hanya sekedar
dijelaskan mengenai tindakan yang dilakukan dan apa yang ditimbulkan dari
tindakan itu?mengapa seseorang melakukan tindakan itu? Pertanyaan-pertanyaan
ini berkaitan dengan kondisi kejiwaan yang bersangkutan. Kondisi itu dapat disebabkan
oleh rangsangan dari luar atau lingkungannya, dapat pula dari dalam dirinya
sendiri. Penggunaan psikologi dalam sejarah, melahirkan fokus kajian sejarah
mentalitas.
2.5 Kontribusi Sejarah Dalam
Pendidikan IPS
Konsep
dasar ilmu sejarah; sejarah berkaitan dengan peristiwa masa lalu. Konsep utama
dalam sejarah adalah waktu dan kejadian. Sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu
pengetahuan sosial berupa kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang
memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini
dan apa yang diharapkan pada masa datang.
Pertumbuhan pendidikan IPS di Indonesia tidak
terlepas dari situasi perkembangan Sejarah. Sejarah memberi kontribusi dalam
pendidikan ips,hal ini dapat dilihat dari hubungan sejarah ditinjau dari konsep
dasar ips terpadu
Pada dasarnya pembelajaran ips tidak hanya menekankan pada aspek teoritis
saja, namun lebih pada aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji
gejala dan masalah social masyarakat. Yang mana pembelajaran tersebut
disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat
sangat luas cakupannya. Namun bisa dimulai dari lingkungan yang sempit yaitu
lingkungan sekolah ataupun keluarga, kemudian menuju lingkungan yang lebih luas
yaitu Negara. Ips merupakan perpaduan dari mata pelajaran sejarah, geografi,
dan sosiologi. Cara pandang ips bersifat terpadu. Karena perpaduan ini
disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama
yaitu manusia.
Ips
itu sendiri memberikan bekal kepada peserta didik agar kelak bisa mengenal
lingkungan dan masyarakat disekitarnya..
Sejarah adalah lebih menekankan pada kejadian masa lampau, yang hingga saat ini
masih relevan pada kehidupan masa sekarang. Sehingga dapat diketahui bahwa
hubungan antara ketiga kajian ilmu tersebut mempunyai keterkaitan. Secara
teoritik konseptual, suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat
dipisah-pisahkan. Namun dalam proses berfikir yang integratife hal tersebut
berkaitan satu sama lain.
Jika dilihat dari konsep dasar ips banyak
membahas dan mengembangkan fakta yang berada pada lingkungan masyarakat secara
lebih umum. Diantaranya yaitu masalah ketimpangan pendidikan, serta masalah
pendidikan yang hanya mengarah pada ranah kognitif saja. Dengan adanya hal ini,
kesadaran para peserta didik akan sejarah masa lalu yang seharusnya menyadarkan
bahwa pentingnya sejarah untuk membentuk masa depan yang lebih baik, hanya
sebagai pengetahuan saja. tanpa diiringi dengan sikap dan tindakan serta
keterampilan dari peserta didik itu sendiri. Sejarah sebagai kontribusi dalam
pendidikan IPS memberikan manfaat seperti:
1) Dengan sejarah kita dapat
mengetahui peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
2) Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita di
kehidupan sekarang.
3) Pelajaran yang terjadi di masa
lampau juga dapat kita gunakan sebagai modal kehidupan masa depan kita.
Konsep
sejarah mengacu pada konsep waktu, terutama waktu yang telah lampau. Dari sudut
pandang sejarah dalam konteks global, tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan,
perang, pertemuan internasional, dan peristiwa-peristiwa bersejarah memiliki
dampak luas terhadap tatanan kehidupan global dapat dimunculkan dalam
pendidikan sebagai acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk memasuki kehidupan global dimasa yang
akan datang.
Bangunan-bangunan
bersejarah seperti Ka’bah dan Masjidil Haram di Mekah, Piramida di Mesir,
adalah beberapa bangunan Keajaiban Dunia , tidak hanya bernilai dan bermakna
sejarah, melainkan memiliki nilai global yang mempersatukan umat.
Berbagai
perang diberbagai kawasan, terutama perang dunia yang tercatat sebagai
peristiwa sejarah, tidak hanya dilihat dari dahsyatnya penggunaan senjata dan
negerinya, pembunuhan umat manusia, namun dilihat dari sudut pandang global,
dapat diungkapkan nilai dan makna kemanusiaannya, ternyata setelah selesai
perang tersebut menjadi alat pemersatu berbagai bangsa dalam memikirkan umat
secara global.
Pertemuan
Internasional yang bernilai dan bermakna sejarah seperti antara lain Konferensi
Asia Afrika, telah meningkatkan kesadaran masyarakat Asia Afrika akan haknya
sebagai umat yang memiliki hak untuk berdaulat di negaranya sendiri, bernilai
kemanusiaan yang meningkatkan “martabat” manusia dikawasan ini.Kontribusi
sejarah yang mengajarkan tentang peristiwa masa lampu yang bermakna memberikan
kontribusi yang besar dalam pembelajaran pendidikan IPS. Kontribusi sejarah
telah mengubah konsep pendidikan IPS yaitu harus menekankan pada nilai-nilai
sejarah masa lampau untuk menjadikan pendidikan IPS diamasa yang akan datang
yang lebih baik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut
kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu
yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal
tulisan.
Sejarah
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan tidak pernah lepas dalam kehidupan
sehari-hari. Sumbangan ilmu sejarah bagi ilmu
pengetahuan sosial berupa kumpulan tentang pengetahuan masa lalu, yang
memberikan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini
dan apa yang diharapkan pada masa datang. Pertumbuhan pendidikan IPS di
Indonesia tidak terlepas dari situasi perkembangan Sejarah. Sejarah
memberi kontribusi dalam pendidikan ips,hal ini dapat dilihat dari hubungan
sejarah ditinjau dari konsep dasar ips
terpadu. Kontribusi sejarah yang mengajarkan tentang peristiwa masa lampu yang
bermakna memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran pendidikan IPS. Kontribusi
sejarah telah mengubah konsep pendidikan IPS yaitu harus menekankan pada
nilai-nilai sejarah masa lampau untuk menjadikan pendidikan IPS diamasa yang
akan datang yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Angkersmit,F.R. 1987 . Refleksi tentang sejarah : pendapat-pendapat modern tentang filsafat
sejarah.( terjemahan Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia
Madjid,M. Saleh dan Abd. Rahman Hamid.2008. Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Rayhan
Intermedia.
Selasa, 11 Februari 2014
Puisi
Ketika kamu dalam masalah
Ketika tak tahu kemana melangkah
Jadikan dirimu ketika tak ada masalah
Jadikan dirimu ketika mau melangkah
Tak masuk di akal
Tak dapat dipikir
Tak ada yang tak mungkin
Tak ada yang tak dapat dipikirkan
Satu langkah kamu melangkah
Satu langkah kamu meraih
Gapailah jika kamu mau
Gapailah setinggi yang kau bisa
Masalah selalu ada
Tak dapat ditinggalkan
Hadapi masalahmu
Akan selesailah masalahmu
Ketika tak tahu kemana melangkah
Jadikan dirimu ketika tak ada masalah
Jadikan dirimu ketika mau melangkah
Tak masuk di akal
Tak dapat dipikir
Tak ada yang tak mungkin
Tak ada yang tak dapat dipikirkan
Satu langkah kamu melangkah
Satu langkah kamu meraih
Gapailah jika kamu mau
Gapailah setinggi yang kau bisa
Masalah selalu ada
Tak dapat ditinggalkan
Hadapi masalahmu
Akan selesailah masalahmu
Alfa dan Omega
Ketika pertama bertemu canda tawa terjalin diantara kita
Kita saling menyapa,memandang,satu sama lain
Kadang kita terdiam ketika tak ada yang menyapa
Rasa sendiri ditengah keramaian terasa mendekat
Inikah awal dari sebuah kisah yang harus dijalani?
Ketika memulai dengan awal pasti ada yang berbeda
Beda teman,lingkungan,sahabat,kamu pun berbeda
Awal yang harus dijalani dengan sepi
Setiap ada awal selalu ada akhir
Ketika memulai pasti semua terasa beda
Kini senyuman manis mulai terpancar
Saling menyapa,menatap,berbagi cerita terjadi
Itulah hidup
Alfa dan omega selalu menjadi cerita
Cerita yang mejadi jalan pemberi warna
Warna yang selalu menjadi inspirasi
Alfa dan omega akan menjadi cerita
Cerita bagaimana kita dalam hidup
Terukir cerita tentang kebahagian yang diimpikan
Langganan:
Postingan (Atom)